Pengalaman Kerja Di Sosial Media
Pesta rakyat versi digital
Meski peringatan kemerdekaan RI di IKN sempat menyita perhatian publik, atensi kemeriahan peringatan HUT RI di media sosial ini secara umum lebih banyak ditopang oleh konten pesta rakyat versi digital.
Ini juga yang membedakan antara pesta rakyat di dunia nyata yang digelar di kampung-kampung dan pesta rakyat di dunia digital yang dilakukan oleh akun-akun media sosial. Di media sosial, kemeriahan pesta rakyat ini bukan tentang lomba balap karung atau makan kerupuk, melainkan berupa konten tantangan yang sedang viral di media sosial (challenge).
Konten tantangan viral atau challenge ini menjadi yang paling banyak mendapatkan atensi warganet. Konten ini diunggah akun Tiktok Atta Halilintar yang mengajak warganet bikin konten mengikuti gerakan ”Torang Indonesia Challenge Dance dan Makeup!”
Sebelumnya, youtuber kondang Atta Halilintar ini merilis singel lagu berjudul ”Torang Indonesia”. Lagu ini menceritakan tentang pesona Indonesia timur, khususnya di wilayah Maluku Utara. Untuk membuat singel lagu ini, Atta bekerja sama dengan musisi-musisi lokal untuk menggambarkan nilai keragaman dan persatuan Indonesia.
Untuk konten mengikuti gerakan ”Torang Indonesia Challenge Dance” ini, Atta Halilintar menyediakan hadiah uang Rp 20 juta untuk pemenangnya. Konten yang diunggah pada 13 Agustus 2024 hingga 16 Agustus 2024 pukul 20.00 ini sudah ditonton oleh 2,5 juta akun Tiktok dan mendapatkan 94.900 atensi dari tiktokers. Tak jauh berbeda, konten ini sudah mendapatkan 2.525.348 views di Youtube.
Konten lain yang juga banyak mendapatkan atensi warganet ialah promo-promo kemerdekaan. Salah satunya ialah konten promo diskon produk makanan yang diunggah akun media sosial X @reviewhaul. Akun yang dikenal banyak memberikan informasi diskon dan rekomendasi sejumlah produk ini mengunggah promo kemerdekaan pada 16 Agustus 2024 pukul 10.37. Meski baru diunggah sehari, konten ini segera mendapatkan 2,1 juta impresi pengguna X.
Rumah millik Djiauw Kee Siong di Kampung Bojong, Rengasdengklok-Jawa Barat, menjadi tempat bersejarah karena menampung Bung Karno dan Bung Hatta pada 16 Agustus 1945, setelah kedua pemimpin negara itu ”diculik” beberapa pemuda pejuang.
Penyebab Masifnya Penyebaran Iklan Judi Online
Perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat membuat masyarakat semakin mudah mengakses informasi dan berbagai layanan online, termasuk judi online. Penyedia judi online dapat dengan mudah menjangkau target pasar mereka melalui berbagai platform digital, terutama media sosial. Platform digital ini mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan, usia, dan lokasi, khususnya bagi Generasi Z sebagai igeneration yang dapat memberikan risiko meningkatnya potensi praktik iklan judi online.
Lihat Sosbud Selengkapnya
Sementara kemeriahan peringatan HUT RI biasa dilakukan dengan pesta rakyat yang berisi lomba-lomba Agustusan mulai dari lomba olahraga seperti balap karung, panjat pinang, gebug bantal, makan kerupuk, hingga tarik tambang. Selain itu, ada pula lomba kreativitas mulai dari lomba paduan suara, baca puisi, menggambar, memasak, hingga pentas seni.
Namun, tak hanya di lingkup sosial masyarakat, kemeriahan peringatan hari kemerdekaan Indonesia ini juga bergaung hingga media sosial. Perkembangan teknologi digital membuat warga digital atau warganet di Tanah Air juga tak mau ketinggalan ikut memeriahkan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Kemeriahan peringatan HUT Ke-79 RI tahun 2024 di media sosial ini terpantau dari aplikasi Talwalker. Aplikasi ini mendeteksi unggahan dan interaksi warganet Indonesia terhadap konten-konten di media digital, baik media berita daring (portal online), blogs, podcast, Youtube, hingga platform media sosial seperti Twitter dan Tiktok.
Warga Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, antusias dan bergembira bisa memeriahkan kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2022, setelah dua tahun tidak ada pesta rakyat. Ibu-ibu mengikuti lomba estafet memindahkan air.
Menggunakan kata ”kemerdekaan” sebagai keyword pencari, terdapat 112.456 unggahan dan 657.537 interaksi warganet dalam satu pekan terakhir (10-16 Agustus 2024). Atensi tersebut terpantau meningkat dibandingkan pekan sebelumnya (4-9 Agustus 2024), yakni 112.456 interaksi warganet dari berbagai platform media sosial.
Jumlah unggahan dan interaksi warganet terus meningkat hingga 17 Agustus 2024. Data yang diakses pada 17 Agustus 2024 pukul 06.00 memperlhatkan, ada 126.421 unggahan dan 848.618 interaksi warganet.
Jejak atensi warganet terkait konten kemerdekaan ini mulai meningkat sejak 11 Agustus 2024 dan mencapai puncaknya pada 15 Agustus 2024. Puncak atensi warganet ini tidak terlepas dari masifnya pemberitaan dan informasi seputar peringatan kemerdekaan secara nasional yang tahun ini akan diadakan di dua tempat, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dan Istana Merdeka, Jakarta.
Peringatan HUT RI di ibu kota baru menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Mengutip hasil jajak pendapat Kompas akhir Juli 2024, peringatan kemerdekaan RI di IKN ini meyakinkan publik. Hal ini tidak terlepas dari status IKN yang saat ini sudah resmi menjadi ibu kota negara.
Selain menjadi simbol kebanggaan bangsa, publik juga melihat peringatan kemerdekaan RI di IKN penting dilakukan untuk menunjukkan kemajuan pembangunan IKN ke masyarakat luas dan meyakinkan investor untuk berinvestasi ke IKN.
Lanskap Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024). Menjelang upacara HUT Ke-79 RI di IKN pada 17 Agustus 2024, sejumlah pekerja terus menyiapkan berbagai ornamen untuk menyukseskan penyelenggaraan upacara peringatan kemerdekaan pertama di IKN.
Dampak Aktivitas Iklan Judi Online Bagi Generasi Z
Berikut beberapa dampak negatif dari perjudian online (cyber gambling), khususnya bagi generasi Z:
Kecanduan Bermain Judi Online
Banyak orang yang bermain judi online dimulai dengan rasa penasaran dan berlandaskan kata "coba-coba" serta menganggap judi online hanya sebagai hiburan semata. Namun, seiring berjalannya waktu mereka bisa saja terjebak dalam rasa kecanduan hingga dapat berdampak bahkan merusak kehidupan sosial pemain judi online tersebut. Generasi Z menjadi salah satu tokoh sasaran yang sangat mudah untuk dapat terus menerus kecanduan judi online karena masih memiliki semangat dan jiwa tak mau kalah serta rasa penasaran yang tinggi. Oleh karenanya, judi online menjadi sebuah sistem yang sudah diatur sedemikian rupa agar menimbulkan rasa kecanduan dari para pemain.
Gambar 1.2 Fenomena kecanduan judi online yang telah melanda generasi Z (sumber: humas.polri.go.id )
Gambar 1.2 Fenomena kecanduan judi online yang telah melanda generasi Z (sumber: humas.polri.go.id )
Adanya dorongan yang tak tertahan untuk tidak bermain judi online mengakibatkan seseorang akan selalu tergoda untuk memasang sejumlah uang dengan nominal yang terkadang tidak sedikit pada permainan judi online. Hal ini tak terlepas dari iming-iming jumlah hadiah yang ditawarkan, yakni semakin besar nominal taruhan maka akan semakin besar pula jumlah hadiah yang didapat. Akibatnya, tidak jarang ketika penjudi sudah tidak memiliki uang lagi, mereka akan melakukan segala hal untuk dapat sejumlah uang guna modal berjudi lagi. Bahkan di beberapa kasus, beberapa orang di usia remaja yang sudah terlilit hutang karena judi online, nekat untuk melakukan tindak kriminal.
Gambar 1.3 Generasi Z yang terjerat tindak kriminal akibat judi online (sumber: beritasatu.com)
Gambar 1.3 Generasi Z yang terjerat tindak kriminal akibat judi online (sumber: beritasatu.com)
Judi online dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Munculnya tekanan yang didapat dari kekalahan, kehilangan uang, dan hutang uang yang tak dapat dilunasi dapat menyebabkan depresi, stres, dan kecemasan hingga emosi yang tidak terkontrol. Terlebih lagi pada generasi Z yang masih labil dalam mengambil keputusan dan bertindak, serta dalam memperhitungkan risiko yang didapat dari tindakan-tindakan yang impulsif.
Gambar 1.4 Gangguan emosi akibat judi online yang menyebabkan tindak pembunuhan (sumber: jambi.antaranews.com)
Gambar 1.4 Gangguan emosi akibat judi online yang menyebabkan tindak pembunuhan (sumber: jambi.antaranews.com)
Kurangnya Kontrol dan Regulasi
Kontrol dan regulasi terhadap iklan judi online di media sosial masih terbilang lemah. Hal ini memungkinkan para penyedia judi online untuk dengan mudah menyebarkan iklan mereka tanpa hambatan. Kurangnya penegakan hukum juga membuat para penyedia judi online semakin berani untuk menyebarkan iklan mereka di media sosial. Pemerintah dan platform media sosial perlu bekerja sama untuk memperkuat kontrol dan regulasi terhadap iklan judi online.
Gambar 1.1 Contoh tampilan iklan judi online di berbagai platform media sosial (sumber: Instagram)
Gambar 1.1 Contoh tampilan iklan judi online di berbagai platform media sosial (sumber: Instagram)
Lagu-lagu kemerdekaan di Youtube dan Spotify
Model lain atensi kebangsaan juga ditunjukkan pengguna Youtube. Sejumlah lagu yang menggugah semangat kemerdekaan banyak ditonton dalam satu bulan terakhir. Lagu tersebut terutama ialah ”Hari Merdeka” ciptaan H Mutahar.
Lagu ini banyak diunggah oleh sejumlah akun Youtube dengan berbagai jenis iringan musik. Lagu ”Hari Merdeka” yang dinyanyikan orkes musik Adella, misalnya, sudah ditonton 834.906 views sejak diunggah pada 1 Agustus 2024.
Baca juga: Doa Bersama Mengawali Peringatan HUT Ke-79 RI di IKN
Tak hanya di Youtube, lagu ”Hari Merdeka” juga mengalun di aplikasi layanan musik Spotify. Dinyanyikan oleh grup bang Cokelat, lagu ini sudah diakses 1.103.076 kali. Selain ”Hari Merdeka”, sejumlah lagu bertema kemerdekaan juga mulai banyak diakses pelanggan Spotify, seperti playlist lagu kemerdekaan yang berisi 19 lagu.
Beberapa lagu dalam playlist ini ialah ”Bendera” dan ”Kebyar-kebyar” yang dinyanyikan Cokelat. Lagu ”Bendera” yang dinyanyikan Cokelat sudah diakses 3.595.685 kali.
Baca juga: Peringatan Kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara Meyakinkan Publik
Lagu lain ialah ”Indonesia Jaya” yang dinyanyikan oleh Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Mahalini, Nuca, dan Samuel Cipta. Lagu yang diunggah sejak 2020 ini sudah didengarkan 18.071.468 kali.
Atensi warganet di media sosial dan medium digital lainnya, seperti aplikasi musik, menjadi bentuk kemeriahan lain bagi peringatan kemerdekaan bangsa saat ini. Kemajuan teknologi membuat pesta rakyat tak hanya bergema di sudut-sudut permukiman warga, tetapi juga menghadirkan pesta rakyat yang tak kalah meriah di media digital. Dirgahayu Indonesia. Merdeka! (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Meneruskan Tujuan Kemerdekaan, Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Kehilangan Produktivitas
Orang yang sudah kecanduan judi cenderung kurang produktif dalam hal pekerjaan, tugas sekolah, dan tanggung jawab lainnya karena terlalu berfokus pada perjudian yang dilakukan. Pada generasi Z yang semestinya memiliki usia produktif, hal ini dapat menjadikan mereka korban judi online yang malah terpaku dan terlena dalam praktiknya sehingga mengabaikan hal-hal penting lainnya dalam mengembangkan diri.
Ketergantungan pada permainan judi online dapat mengakibatkan seseorang akan merasa tertekan dan tidak bahagia karena masalah finansial atau masalah lainnya akibat dari perjudian. Sehingga acap kali orang tersebut akan menarik diri dari lingkungan sosial karena rasa malu dan tidak nyaman akibat dikucilkan. Isolasi diri ini juga dapat merambat pada munculnya rasa ingin bunuh diri.
Gambar 1.5 Dampak terburuk judi online bagi generasi Z (sumber: suara.com)
Gambar 1.5 Dampak terburuk judi online bagi generasi Z (sumber: suara.com)
Konten sejarah kemerdekaan di media sosial
Namun, tak hanya tantangan viral dan diskon produk, kemeriahan perayaan kemerdekaan di medium digital ini juga menyentuh substansi sejarah kemerdekaan bangsa. Konten kedua terbanyak yang mendapatkan atensi warganet ialah unggahan akun kreator komik @sen_alpethir di media sosial X. Akun ini menggunggah konten cuplikan sejarah proklamasi, yaitu peristiwa penculikan Rengasdengklok.
Merujuk Kompaspedia, peristiwa ini merupakan ”penculikan” dua tokoh bangsa, Soekarno-Hatta, oleh para pemuda pejuang ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, pada 16 Agustus 1945. Para pemuda ini mendesak kedua tokoh bangsa ini untuk segera mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Konten berupa komik ini diunggah pada 16 Agustus 2024 pukul 07.12 WIB. Konten komik yang diunggah bersamaan waktunya dengan tanggal peristiwa Rengasdengklok ini telah mendapatkan 804.300 impresi pengguna X.
Layaknya sebuah medium pembelajaran, media sosial dapat menjadi pengingat momentum peristiwa bersejarah yang dialami bangsa Indonesia. Cuplikan sejaran bangsa ditampilkan melalui postingan satu gambar komik yang diunggah ke media sosial. Dengan jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 167 juta akun per Januari 2024, sejarah bangsa dapat diwariskan kepada generasi muda melalui konten-konten yang relevan bagi mereka.
Anak-anak dari beberapa komunitas lintas agama bersama organisasi Kawan Bhinneka merayakan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Taman Mataram, Jakarta Selatan, 17 Agustus 2019. Sebelum memulai acara, seluruh peserta menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” dan sejumlah lagu kemerdekaan.
Melakukan Report Pada Iklan Judi Online
Langkah yang efektif untuk mengurangi paparan terhadap ajakan untuk berjudi secara online adalah melaporkan iklan judi online. Penyedia iklan dan platform media sosial harus memiliki mekanisme yang mudah diakses untuk melaporkan iklan yang melanggar kebijakan terkait perjudian. Meskipun begitu, generasi Z sebagai generasi yang aktif berselancar di internet dan media sosial, juga harus melaporkan iklan tersebut kepada pihak berwenang. Dengan pelaporan yang masif, pihak berwenang dapat menekan promosi judi online ilegal dan mengurangi paparan masyarakat terhadap praktik perjudian yang merugikan. Ini dapat membantu mengurangi visibilitas iklan judi online yang sering menargetkan generasi Z.
Lowongan Kerja Tanpa Pengalaman di Jakarta
Semua Loker tanpa pengalaman terbaru di Jakarta dapat anda temukan di halaman ini
Pesatnya perkembangan teknologi telah memberikan berbagai dampak bagi masyarakat. Ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia hampir di seluruh dunia. Tidak menutup kemungkinan semua aspek dalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Hal tersebut diakibatkan perkembangan teknologi yang mutakhir dapat mempermudah segala aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dampak yang sangat besar ini kemudian dapat mentransformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Salah satu contoh transformasi nilai yang dapat kita lihat saat ini ialah adanya modernisasi. Perkembangan teknologi seperti telepon, televisi, telepon genggam (smartphone), hingga internet awalnya hanya melanda masyarakat kota. Namun, saat ini hal itu juga telah dapat kita jumpai di berbagai pelosok desa. Tidak hanya itu, dahulu siswa bersekolah hanya membawa buku dan alat tulis. Realitas tersebut mulai mengalami perubahan ketika saat ini siswa berangkat sekolah wajib membawa smartphone yang dapat berada di genggaman mereka. Entah mereka benar-benar membutuhkannya sebagai alat komunikasi atau sebagai sarana gaul yang harus dimiliki.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menyebabkan fenomena globalisasi yang telah memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Proses dalam globalisasi dapat mengubah model dan pola berkomunikasi masyarakat. Komunikasi yang dulunya dilakukan secara konvensional kini sudah beralih dengan lahirnya internet. Hadirnya internet telah membentuk pola pikir masyarakat, baik itu nantinya berakibat positif maupun negatif. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mengurangi penggunaan internet secara negatif, terlebih jika penggunanya merupakan para pemuda dan remaja di rentang usia Generasi Z (kelahiran 1997 - 2012) yang belum mampu menyaring segala arus perubahan globalisasi dengan bijak.
Di satu sisi, internet menjadi fasilitas bagi masyarakat untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi, terlebih hal tersebut didukung pula dengan kemunculan smartphone. Hadirnya internet menjadi cikal bakal adanya new media atau media baru, yang merupakan jenis media informasi yang menggunakan teknologi digital berbasis internet. Denis McQuail (2000), dalam bukunya yang berjudul Mass Communication Theory, mengelompokan media baru menjadi empat kategori, yaitu media komunikasi interpersonal, media bermain interaktif, media pencarian informasi, dan media partisipatif kolektif.
Salah satu bentuk yang ada pada media baru adalah media sosial, yang termasuk dalam kategori media partisipatif kolektif. Media sosial merupakan media yang memungkinkan penggunanya untuk dapat berinteraksi sosial secara interaktif. Hal ini sesuai dengan kategorinya sebagai media partisipatif kolektif yang menjadikan penggunaan internet sebagai wadah pertukaran informasi, berbagi pendapat dan pengalaman, atau menjalin hubungan yang dapat menimbulkan afeksi dan emosional. Adapun berbagai platform media sosial yang ada dan populer saat ini, seperti instagram, facebook, X, Quora, dan berbagai platform media sosial lainnya.
Dengan perkembangan teknologi yang sedemikian rupa, munculnya media sosial dapat membuka sebuah potensi peluang periklanan yang tidak lagi disiarkan menggunakan iklan konvensional seperti di televisi dan baliho. Iklan kini mulai banyak beralih dan menyebar di berbagai media sosial maupun platform digital. Salah satu iklan yang sangat marak muncul pada media sosial atau platform digital saat ini ialah iklan judi online.
Permasalahan iklan judi online yang bertebaran di media sosial menjadi salah satu konsekuensi dari pesatnya perkembangan teknologi dan penetrasi internet di masyarakat. Internet tidak hanya menjadi rumah bagi konsumen konten iklan dari para pemasar, tetapi juga pembuat konten dan distributor yang membagikan konten iklan melalui akun media sosialnya. Oleh karenanya, tak ayal dalam beberapa tahun terakhir kemajuan teknologi dan popularitas media sosial telah membuka peluang baru bagi industri perjudian online untuk memasarkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.
Dampak dari iklan judi online yang meluas ini telah menimbulkan kekhawatiran serius terkait masalah perjudian dan kesejahteraan masyarakat. Mudahnya perusahaan-perusahaan judi online untuk menargetkan dan menjangkau konsumen potensial mereka juga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dan menyebabkan peningkatan risiko terhadap masalah perjudian, seperti kecanduan dan kerugian finansial yang signifikan. Selain itu, iklan judi online juga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perjudian dengan menggambarkan aktivitas ini sebagai sarana yang mudah untuk mencapai kekayaan atau meningkatkan gaya hidup. Hal ini dapat memicu minat dan partisipasi dalam perjudian, terutama di kalangan yang rentan seperti remaja yang erat dengan media sosial (generasi Z).
Generasi Z yang dikenal sebagai iGeneration atau generasi internet ini merupakan generasi yang memiliki kemampuan dan kecakapan dalam menggunakan internet. Generasi internet dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentu tidak bisa lepas dari dunia digital, terutama media sosial. Oleh karenanya, hal tersebut membuat semakin rentannya generasi Z dapat terpengaruh oleh iklan judi online. Terlebih, generasi z memiliki karakteristik yang gemar menginginkan suatu hal secara instan dan tidak berbelit-belit. Dengan hadirnya iklan judi online yang bertebaran di media sosial tentu dapat menjadi sasaran empuk pemasok yang memberikan ancaman bagi generasi Z untuk terhasut dalam melakukan berbagai praktik judi online.