Cara Agar Hati Dan Pikiran Tenang
Sumber ketenangan dan penghilang kesusahan yang hakiki
Setiap orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib meyakini, bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Artinya dengan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan[3].
Bahkan, tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala [4].
Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini.” maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.”[5]
Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –semoga Allah merahmatinya–, “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti.”[6]
Makna “surga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yang utuh) dan ma’rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan cara baik dan benar) serta selalu berzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan (kecintaan dan keridhaan) Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya yang sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala [7].
Demikian pula jalan keluar dan penyelesaian terbaik dari semua masalah yang di hadapi seorang manusia adalah dengan bertakwa kepada Allah, sebagaimana dalam firman-Nya,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaaq: 2-3).
Ketakwaan yang sempurna kepada Allah tidak mungkin dicapai kecuali dengan menegakkan semua amal ibadah, serta menjauhi semua perbuatan yang diharamkan dan dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.[8]
Dalam ayat berikutnya Allah berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (Qs. ath-Thalaaq: 4).
Artinya: Allah akan meringankan dan memudahkan (semua) urusannya, serta menjadikan baginya jalan keluar dan solusi yang segera (menyelesaikan masalah yang dihadapinya).[9]
Adapun semua bentuk zikir, wirid maupun shalawat yang tidak bersumber dari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun banyak tersebar di masyarakat muslim, maka semua itu adalah amalan buruk dan tidak mungkin akan mendatangkan ketenangan yang hakiki bagi hati dan jiwa manusia, apalagi menjadi sumber penghilang kesusahan mereka. Karena, semua perbuatan tersebut termasuk bid’ah[10] yang jelas-jelas telah diperingatkan keburukannya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya semua perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat, dan semua yang sesat (tempatnya) dalam neraka.”[11]
Hanya amalan ibadah yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa membersihkan hati dan mensucikan jiwa manusia dari noda dosa dan maksiat yang mengotorinya, yang dengan itulah hati dan jiwa manusia akan merasakan ketenangan dan ketentraman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
“Sungguh, Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs. Ali ‘Imraan: 164).
Makna firman-Nya “menyucikan (jiwa) mereka” adalah membersihkan mereka dari keburukan akhlak, kotoran jiwa dan perbuatan-perbuatan jahiliyyah, serta mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya (hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala).[12]
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu (al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Yuunus: 57).
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan perumpaan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang beliau bawa seperti hujan baik yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan dari langit, karena hujan yang turun akan menghidupkan dan menyegarkan tanah yang kering, sebagaimana petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghidupkan dan menentramkan hati manusia. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpaan bagi petunjuk dan ilmu yang Allah wahyukan kepadaku adalah seperti air hujan (yang baik) yang Allah turunkan ke bumi…“[13]
Lanjut ke bagian 2: Menggapai Ketenangan Hati dengan Mengingat Allah (2)
[1] Lihat ucapan imam Ibnul Qayyim dalam kitab beliau “I’laamul muwaqqi’iin” (4/118).
[2] Dinukil oleh Imam asy-Syaathibi dalam kitab “al-I’tishaam” (1/106 – Tahqiiq Syaikh Salim al-Hilali).
[3] Lihat kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 417).
[5] Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab “Igaatsatul lahfaan” (1/72).
[6] Dinukil oleh murid beliau Ibnul Qayyim dalam kitab “al-Waabilush shayyib” (hal 69).
[7] Lihat kitab “al-Waabilush shayyib” (hal. 69).
[8] Lihat penjelasan Ibnu Rajab al-Hambali dalam “Jaami’ul uluumi wal hikam” (hal. 197).
[9] Tafsir Ibnu Katsir (4/489).
[10] Semua perbuatan yang diada-adakan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[11] HSR. Muslim (no. 867), an-Nasa-i (no. 1578) dan Ibnu Majah (no. 45).
[12] Lihat “Tafsir Ibnu Katsir” (1/267).
[13] HSR. al-Bukhari (no. 79) dan Muslim (no. 2282).
Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, M.A Artikel: Muslim.or.id
Allah SWT menganjurkan muslim untuk memanjatkan doa dan memohon pertolonganNya, termasuk dalam keadaan gelisah. Sebab itu, alangkah baiknya bila muslim mengamalkan doa agar hati tenang, sabar, dan diberi kemudahan.
Anjuran tersebut termaktub dalam firmanNya surah Al Mu'min ayat 60,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Melalui surah Ar Ra'd Ayat 28, Allah SWT juga mengingatkan hambaNya untuk jangan pernah menjauh dariNya dalam menjalani kehidupan, sebab kesulitan tidak membuat manusia jauh dariNya. Allah SWT berfirman,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
Dalam ayat lainnya, yakni surah Al Insyirah ayat 6, Allah SWT hendak memberi semangat bagi mereka yang selalu berusaha melakukan yang terbaik sesuai aturan dan ketentuanNya. Allah SWT tidak akan meninggalkan hambaNya yang telah melakukan usaha terbaik.
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Mengutip buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, Rasulullah SAW telah memberi resep doa untuk mengatasi tekanan dan kekalutan pikiran yang disebabkan oleh beban-beban hidup. Salah satunya yakni doa yang dinukil dri Kitab Ad Da'awaaat atau kitab kumpulan doa dalam Riyadhus Sholihin oleh Imam Nawawi.
Lafal Doa Mohon Dihindarkan Dari Rasa Cemas
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ
Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali.
Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebatilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”
Video: BRIS Unjuk Gigi! Luncurkan Super App BYOND by BSI
Di tengah kesibukan dan tekanan hidup yang muncul, banyak orang mencari cara untuk menenangkan hati dan pikiran. Salah satu metode yang telah terbukti efektif adalah dengan berzikir. Zikir menjadi praktik mengingat dan menyebut nama Allah yang bisa membawa ketenangan jiwa.
Ketika kita berzikir, hati kamu diingatkan untuk bersyukur dan berserah kepada-Nya. Hasilnya, banyak orang merasa lebih tenang dan damai setelah meluangkan waktu untuk zikir.
Penasaran dengan zikir yang mampu menenangkan hati dan pikiran? Yuk, simak 5 zikir penenang hati dan pikiran berikut ini.
Zikir memohon kelapangan hati
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
"Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii'"
Artinya: "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."
Doa ketenangan hati 3)
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Arab-latin: Allahumma inni a'udzu bika minal 'ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a'udzu bika min 'adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian."
Doa agar Hati Tenang, Sabar, dan Diberi Kemudahan
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
Bacaan latin: Laa ilaaha illallahul 'adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul 'arsyil 'azhiim, laa ilaaha illallah rabbus samaawati wa rabbul ardli wa rabbul asrsyl kariim
Artinya: "Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Mahaagung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) 'Arsy yang agung. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik 'Arsy yang mulia." (HR Bukhari dan Muslim)
Imam Bukhari meriwayatkan hadits tersebut dari Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam bin Abu Abdullah dari Qatadah dari Abu 'Aliyah dari Ibnu Abbas.
Surah Ar Ra'd ayat 24 juga mengandung pengingat bahwa keuntungan yang diperoleh seorang hamba yang sabar saat dilanda kesulitan. Kesabaran dan usaha akan membawa seorang muslim ke kondisi yang lebih baik.
سَلَٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى ٱلدَّارِ
Bacaan latin: Salamun 'alaikum bima sabartum fa ni'ma 'uqbad-dar
Artinya: "(Sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."
Di samping mengamalkan doa agar hati tenang dan bacaan surahnya, membaca zikir sehari-hari juga dapat dilakukan muslim. Salah satunya memperbanyak bacaan istigfar sebagaimana disebut dalam hadits Rasulullah SAW,
أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya: Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah melegakan setiap kegundahan mereka, melepaskan kesempitan mereka, dan memberikan rezeki secara tidak diduga-duga." (HR Abu Dawud)
Doa penyejuk hati berikutnya yaitu doa penghilang rasa sedih dan resah. Berikut bunyi doa penghilang kesedihan dan pelenyap keresahan:
“Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatik, naashiyatii biyafik, maadlin fiyya hukmuk, adlun fiyya qadla’uk, as’aluka bikullismin huwa laka sammaita bihi nafsak, aw anzalitahu fi kitabik, aw ‘allamtahu ahadan min khalqik, awis ta’tsarta bihi fi ilmil ghaibi ‘indak, an taj’ala qur’ana rabi’a qalbi wanura shadri wajalaa’a huzni wadzahaba hammi”
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku."
Memperbanyak doa serta berzikir menjadi salah satu cara untuk menenangkan hati. Doa agar hati tenang berikut bisa diamalkan ketika sedang merasa cemas, resah, atau gelisah.
Hati gundah dan gelisah adalah salah satu masalah yang sering dialami banyak orang. Maka dari itu, berdoa kepada Allah Swt adalah cara terbaik untuk mendapatkan kembali ketenangan hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Islam, berdoa merupakan ibadah paling sederhana dan cara yang ampuh untuk meminta pertolongan Allah Swt supaya terlepas dari segala hal yang terasa menyusahkan.
Anjuran berdoa kepada Allah Swt itu telah dijelaskan dalam hadis berikut.
"Berdoalah kepada Allah, yang jika kamu tertimpa musibah, kemudian kamu berdoa kepada-Nya, pasti Dia menghilangkan musibah itu. Jika kamu kehilangan kendaraan di sebuah dataran yang tidak ada tumbuhan dan tidak berpenghuni, lalu kamu berdoa kepada-Nya, niscaya Dia mengembalikan kendaraan itu kepada kamu. Dan Dialah yang jika kamu tertimpa paceklik panjang, lalu kamu berdoa pada-Nya, niscaya Allah menumbuhkan tanam-tanaman untuk kamu (HR Abu Dawud).
Doa ketenangan hati 2)
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ
Arab-latin: A'udzu bi kalimatillahit tammati min ghadhabihi, wa'iqabihi, wa syarri'ibadihi, wa min hamazatis syayathini wa an yahdhurun.
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, keburukan hamba-Nya, gangguan setan, dan setan yang hadir."
Mengapa Kegelisahan Datang ke Dalam Hati
Rasa gelisah merupakan salah satu fitrah manusia sebagai makhluk yang memiliki perasaan. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan perasaan gelisah merasuk ke dalam hati kita. Namun, yang sering terjadi adalah kekhawatiran akan masa depan yang belum pasti, kondisi finansial, kondisi kesehatan, dan lainnya.
Adanya masalah yang terjadi dalam kehidupan kita, terutama pada aspek-aspek di atas, sering kali membuat hati dan pikiran kita menjadi cemas. Padahal Allah Swt telah mengajarkan kita dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 286 bahwa Dia tidak akan membebani seseorang sesuai dengan kesanggupannya. Tetapi, kita sering melupakan itu dan membuat hati dan pikiran menjadi gelisah.
Baca Juga: Sedekah untuk Orang yang Sudah Meninggal, Pahalanya Mengalir ke Siapa?
Anda mungkin juga tertarik dengan
Jakarta, CNBC Indonesia - Doa ketenangan hati dan pikiran sangat penting untuk dipanjatkan oleh kaum Muslim saat mereka merasa gelisah. Dalam hidup, ada kalanya kita menghadapi berbagai masalah yang membuat hati gundah.
Ketika menghadapi situasi seperti ini, seorang Muslim dianjurkan untuk membaca doa ketenangan hati dan pikiran. Allah SWT memerintahkan kita untuk berdoa kepada-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Surah Gafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦
Artinya: "Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina'."
Menurut buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H.M. Amrin Ra'uf, doa dapat menjadi penenang hati saat kita merasa cemas. Selain memberikan ketenangan, doa juga membawa dampak positif bagi kondisi psikis seseorang.
Berikut adalah beberapa doa untuk ketenangan hati dan pikiran yang bisa diamalkan oleh kaum Muslimin, seperti dikutip dari buku Doa Zikir Mohon Perlindungan & Ketenangan Hati karya Darul Insan.
Bacaan doa agar hati tenang
Dirangkum berbagai sumber, berikut kumpulan doa agar hati tenang yang bisa dibaca kapan saja untuk meredakan perasaan cemas dan gelisah.